WDYM ABOUT 🇲🇨 ( Suara Semut Eps. 1 )

Indonesia Menurut gue

Teman gue malam-malam nanya tentang ‘Apa sih Indonesia menurut gue’. 

          Lalu, gue termenung sejenak. Jujur Indonesia menurut gue itu ada banyak hal. Tapi dengan spontan gue bilang ke dia ‘Indonesia menurut gue itu yah rakyatnya yang cerdas tapi selalu ketutup dengan orang-orang yang pandangannya satu arah, Indonesia yang banyak banget kekayaannya tapi belum bisa makmur karena dipegang oleh orang-orang yang rakus, Indonesia itu indah akan kekayaan alamnya tapi ternyata masih ada pemimpin kita yang tutup mata soal pembukaan lahan hutan yang luasnya hampir sama dengan kota Seoul.’

          Tapi ternyata Indonesia menurut teman gue itu berbeda. Dia bilang ‘Dari gue TK dengan rambut tipis yang dikuncir dua, sampai detik ini, Indonesia menurut gue ya tetap sama, negara ini adalah rumah. Sayangnya, ibu bapak gue cerai dan hancurlah keluarga gue. Gue sendiri sebagai anak broken home, itu Indonesia bagi gue sekarang.’

Hanya dengan kata-kata yang simple hati gue kembali kosong karena perkatannya. Jujur gue sendiri belum paham apa arti rumah yang sebenarnya. Di dalam rumah ada ayah, ibu, dan anak?. Atau hanya sekedar rumah yang diisi oleh sarang laba-laba dan tikus got di depan rumah. Rumah yang menurut orang adalah tempat pulang, namun sekarang justru tak tahu alamat rumah sendiri.

Menurut lo definisi rumah itu apa sih? Tempat berlindung yang nyaman? Tapi bagaimana jadinya jika di dalam rumah justru bikin lo gak nyaman? Apa jadinya jika rumah tempat lo kembali justru hancur karena keegoisan? Apa jadinya jika orang dalam rumah lo terlalu banyak menekan diri lo sendiri hingga lo hancur tanpa mereka sadari? 

Banyak pertanyaan yang menyelimuti gue malam ini.

Indonesia sebagai rumah? Bahkan sekarang gue gak mengenal rumah gue sendiri. semakin hari gue gak melihat keberadaan Indonesia di sekeliling gue. Justru yang gue lihat adalah orang-orang yang dengan lantang menyerukan cintanya terhadap NKRI tapi dia juga dalang kehancuran negeri ini. Tak sedikit juga yang menjadikan agama sebagai topeng untuk menyuarakan kebencian, lalu semuanya ingin menjadi penguasa yang memakan anaknya sendiri. 

Entahlah, dari hari ke hari kita makin tak ingat akar dari mana sebenarnya kita berasal. Kita lupa tentang 75 tahun yang lalu  susah payahnya merawat akar ini. Kita juga seperti menutup mata yang pada kenyataannya negeri kita tak akan pernah punya nyawa jika digenggam oleh orang-orang yang tak berjiwa. Kita terus memutar jalan karena anak sekarang yang tak ingin terkena masalah oleh rakyat yang berkuasa, kata mereka "Percuma gue bermimpi besar untuk menjadi DPR agar di masa depan tak lagi menjadi seperti saat ini, percuma menjadi hakim bersih jika hakim kotor banyak yang dipilih, percuma jadi presiden yang jujur jika masyarakatnya masih mengikuti alur permainan rakyat yang berkuasa, punya tahta, dan berharta."

Huh, rasanya gue juga percuma jika bersuara mengingatkan tentang negeri kita. Rasanya juga seperti sia-sia melihat mereka pesimis kepada negeri sendiri. Rasanya gue juga ingin tenggelam ke dalam lingkar pesimis, tak memiliki semangat untuk mengubah negeri, dan hanya diam di tempat.

Hingga akhirnya gue sadar satu hal. Berkat perkataan teman gue itu, gue jadi paham harus melihat semuanya dari sudut yang berbeda. Harus membuka sudut-sudut baru yang belum lo lihat sama sekali. Harus bertukar pikiran bukan hanya untuk menyamakan tapi juga untuk saling belajar bagaimana caranya saling mengerti dan menghargai pendapat orang lain. Bagaimana pun Indonesia saat ini, seburuk apa pun keadaan negeri kita saat ini, masa depannya akan selalu berada di tangan generasi muda. Jadi, ayolah saling berjaba tangan, membuka pikiran, berjalan bersama untuk negeri tercinta. Untuk Indonesia kita.

 

Jadi, malam ini gue memutuskan, Indonesia menurut gue itu... ya beragam bukan seragam. Kita itu unik karena banyak keragaman. Kita memiliki agama, suku, ras, dan golongan yang beragam.

Bahkan sampai orang-orangnya juga memiliki kecerdasan yang beragam, ada yang hebat dalam bidang olahraga, matematika, sains, komputer, bisnis, bisa berbagai bahasa, dst. Tapi ada juga yang sukanya makan uang rakyat (ups), terus suka main hakim sendiri (ehhh), sampai yang suka menyalahgunakan kekuasaan juga ada (nah loh). Saking beragamanya bahkan selalu ada saja oknum yang ingin kita men

 

Udah ya segitu aja suara semut gue, ngeri gue ngetik malem-malem takut ada kang bakso lewat depan rumah, kan jadinya laper (wkwkw garing banget dah).

Wish gue malam ini sebelum gue tidur. Gue harap keberagaman yang ada di Indonesia bisa diolah dengan baik oleh pemimpin yang baik di masa yang akan datang (yang baiknya bukan cuma sama golongan tertentu doang ya).

 

Thanks buat yang udah mau baca suara semut gue.

So, Indonesia menurut kalian itu apa????

Instagram : @majomino.rity